Sabtu, 11 Februari 2012

Dokter termuda dalam sejarah kedokteran


Akrit Jaswal adalah seorang bocah yang mencatatkan namanya sebagai dokter bedah termuda dalam sejarah kedokteran dunia. Ia lahir pada 23 april 1993 di india. Saat ini, namanya tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Punjab, dan termasuk salah satu dokter ternama di India.
Bakat dan kecerdasan Akrit Jaswal sudah terlihat sejak ia masih kecil. Sebagai mana yang dikatakan oleh ibunya, Raksha Kumari Jaswal, ia sudah dapat berjalan ketika bayi seumurannya masih merangkak. Selain itu ia juga telah bias berbicara sejak umur 10 bulan, dan sudah membaca buku William Shakespeare saat usianya mencapai 5 tahun.

Kehebatan bocah yang memiliki IQ 146 ini dibidang kedokteran sudah terlihat ketika ia berusia 7 tahun. Saat itu Akrit Jaswal sukses melakukan bedah pertamanya secara gratis terhadap seorang bocah berumur 8 tahun yang berasal dari keluarga miskin. Bocah tersebut mengalami luka bakar di tangannya, dan Akrit Jaswal sukses melakukan operasi bedah dengan memisahkan jari tangannya yang lengket akibat kebakaran itu.

Adapun ketertarikan Akrit Jaswal terhadap operasi bedah berawal ketika ia diperbolehkan melihat seorang dokter di sebuah rumah sakit setempat yang sedang melakukan operasi kanker, ketika ia berusia 6 tahun.

Dengan kecerdasan dan bakat yang dimilikinya, Akrit Jaswal diterima di Universitas Punjab saat usianya masih 12 tahun. Di universitas tersebut, ia menjadi mahasiswa paling muda sepanjang sejarah pendidikan India.

Untuk menambah pengetahuannya tentang kedokteran, terutama dibidang ilmu bedah, Akrit Jaswal mengoleksi beberapa buku, seperti Gray’s Anatomy, serta berbagai buku tentang bedah, anestesi, anatomi, fisiologi, kanker, dan buku-buku lain tentang ilmu kedokteran.

Saat ini Akrit Jaswal lebih memfokuskan pendidikannya pada peneliatiannya tentang pengembangan obat kanker. Selain itu, ia telah mengembangkan sebuah konsep yang disebut dengan “terapi gen lisan”, yang berdasarkan pada observasi dan teori-teorinya sendiri. Keinginan terbesar sekarang adalah membantu meringankan beban orang yang terkena penyakit kanker, terutama orang yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu. Ia pun bercita-cita bahwa suatu saat ia bias meneruskan pendidikannya di Universitas Hardvard.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar